Dalam perjalanan karir yang pendek, Bismarck malakukan hanya satu operasi ofensif, pada Mei 1941, bersandi Rheinübung. Kapal itu, bersama dengan Prinz Eugen yang merupakan kapal penjelajah berat, masuk ke Samudra Atlantik danmenyerang pengiriman Sekutu dari Amerika Utara ke Inggris. Kedua kapal yang terdeteksi beberapa kali dari Skandinavia, bagaimanapun, dan unit angkatan laut Inggris dikerahkan untuk memblokir rute mereka. Pada Pertempuran Selat Denmark, Bismarck terlibat dan menghancurkan battlecruiser HMS Hood, kebanggaan Royal Navy, dan memaksa kapal perang HMS Prince of Wales mundur dengan kerusakan berat, meskipun Bismarck ditembak tiga kali dan mengalami kebocoran minyak dari tangki yang pecah.
Penghancuran Hood memacu pengejaran tanpa henti oleh Royal Navy yang melibatkan puluhan kapal perang. Dua hari kemudian, ketika menuju wilayah yang cukup aman di Prancis, Bismarck diserang oleh pembom torpedo Fairey Swordfish dari kapal induk HMS Ark Royal, salah satu torpedo membuat perangkat kemudi kapal perang itu macet, menjadikannya tidak dapat dikendalikan. Keesokan paginya, Bismarck dihancurkan oleh sepasang kapal perang Inggris. Penyebab tenggelamnya dia masih diperdebatkan: Royal Navy Inggris menyatakan torpedo ditembakkan oleh kapal penjelajah HMS Dorsetshire mamberikan pukulan fatal, sementara Kriegsmarine Jerman berpendapat bahwa mereka ditenggelamkan oleh kru kapal. Pada bulan Juni 1989, Robert Ballard menemukan bangkai kapal. Beberapa ekspedisi lain tetap berusaha untuk mendokumentasikan kondisi kapal dan untuk menentukan apa yang membuat kapal tersebut tenggelam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar